Tips Personal Development oleh Presiden Mahasiswa SIKIA UNAIR di VOD 2022

    Tips Personal Development oleh Presiden Mahasiswa SIKIA UNAIR di VOD 2022
    Penyampaian Materi Personal Development oleh Yayang Amru Mahendra melalui Kaderisasi VOD 2022 pada Minggu (11/9/2022). (Foto : Viva Outer Division 2022)

    SURABAYA – Serangkaian kaderisasi Viva Outer Division (VOD) 2022 SIKIA UNAIR masih terus berlanjut hingga Minggu (11/9/2022). Kaderisasi hari ketiga itu mengusung tema Importance of Making Changes in Yourself.

    Alta Safina Azzahra selaku penanggung jawab VOD hari ketiga menjelaskan bahwa tema itu mengacu pada upgrade diri mahasiswa baru untuk perkembangan soft skill dan hard skill. Hal tersebut mengarah pada perubahan-perubahan guna menggapai hal-hal penting pada masa depan.

    Pola Pikir

    Dalam hal itu, terdapat bahasan mengenai pengembangan diri melalui organisasi oleh Yayang Amru Mahendra selaku Presiden Mahasiswa BEM SIKIA UNAIR. Dalam paparannya, Yayang menyampaikan bahwa hambatan personal development terletak pada pola berpikir setiap individu. Misalnya,  fix mindset dan overthinking.

    Fix mindset akan membawa mahasiswa pada pola pikir stuck yang dominan pada satu cabang saja. Dalam hal itu, mahasiswa akan berhenti berpikir kritis dengan hanya berfokus pada satu bahasan yang mereka yakini. Tanpa mencari tau banyak hal tentang apa yang tengah terjadi di lingkungan sekitar.

    Yayang menjelaskan,  growth mindset merupakan salah satu cara guna memperbaiki fix mindset yang terjadi pada diri mahasiswa. Menurutnya, pola pikir berkembang berdasar pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas dasar seseorang adalah hal-hal yang dapat dicapai melalui upaya-upaya tertentu.

    “Growth mindset ini tentu akan meminimalkan overthinking yang kerap terjadi di kalangan mahasiswa, ” imbuhnya.

    Yayang Amru Mahendra – Presiden Mahasiswa BEM SIKIA Universitas Airlangga. (Foto: Viva Outer Division 2022)Overthinking

    Sementara itu,  overthinking di sini mengarah pada kondisi di mana seseorang berpikir berlebih secara terus-menerus dengan cara yang salah. Hal tersebut akan berdampak buruk pada pengembangan diri yang tengah ditekuni.

    “Faktanya, otak kitalah yang akan menjadi pelayan, bukan tuan. Kitalah yang harus mengaturnya alih-alih membiarkannya mengatur, ” ujarnya.

    Mengenai hal tersebut, Yayang menyampaikan bahwa langkah awal pengembangan diri di perguruan tinggi bisa didapatkan melalui keikutsertaan dalam menjalankan sebuah organisasi. Dalam hal tersebut, menurutnya, organisasi dapat mendorong mahasiswa untuk berpikir efektif, efisien, dan kritis serta mampu meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa.

    “Akan lebih baik membuat jejak sabanyak mungkin ketika menjadi seorang mahasiswa, terutama perihal personal development melalui keorganisasian. Karena, akan lebih diwajarkan ketika seorang mahasiswa membuat kesalahan dalam capaiannya, mengingat hal tersebut merupakan bagian dari sebuah proses yang dijalani, ” ungkapnya.

    Penulis : Azka Fauziya

    Editor: Feri Fenoria

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Niagahoster Ajak Mahasiswa Berkarir di Bidang...

    Artikel Berikutnya

    Pandemi Reda, ITS Kembali Terima Puluhan...

    Berita terkait