Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat memberikan ilmu teknik kehutanan dibidang sadapan pinus kepada siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Samarinda di TPG Sumbermulyo petak 25 RPH Sumbermanggis BKPH Glenmore, pada Rabu (04/12/2024).
Dalam rangka implementasi Tata Nilai AKHLAK Perhutani yaitu Kolaboratif, dengan membangun kerjasama yang sinergis dengan multi stake holder dalam rangka pengelolaan hutan yang berkelanjutan dengan melibatkan semua komponen masyarakat, dan sebagai wujud kepedulian kepada generasi milenial para penerus eksistensi hutan masa depan Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat memberikan pembekalan terkait teknis kehutanan bidang sadapan pinus kepada siswa PKL SMKKN Samarinda.
Mewakili Kepala Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Penguji 4 Tk II HHBK, Haeronik mengatakan bahwa kegiatan pembekalan teknis kehutanan bidang sadapan pinus kepada siswa PKL ini sesuai dengan Petunjuk Kerja Sistem Manajemen Perhutani PK-SMPHT 02.2-002 Penyadapan Getah Pinus 2024.
“Sehingga dalam praktek sadapan ini sesuai dengan ketentuan dan dilakukan dengan baik serta dapat dipakai pada nantinya ditempat tugas adik adik SMKKN Samarinda, ” kata Haeronik.
Howdy Wirabumi selaku anggota kelompok 11 siswa PKL SMKKN Samarinda mengatakan bahwa selaku siswa yang melaksanakan praktik kerja lapangan di KPH Banyuwangi Barat ini sangat antusias dan merasa beruntung karena mendapat materi secara teori dan praktik terkait sadapan getas pinus dan pengelolaan lanjutannya.
“Karena ini merupakan ilmu baru yang kami dapatkan dalam pemanfaatan HHBK yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan selama disekolah, ” ujar Howdy.
“Pelaksanaan kegiatan praktek sadapan pinus ini meliputi rangkaian kegiatan berupa identifikasi jenis sadapan getah pinus, pelaksanaan pembuatan sadapan pada pohon pinus, pemanenan getah pinus, pengamatan TPG, dan pengenalan jenis kualitas getah mulai dari super premium hingga kualitas 2B setelah dilakukan proses pengujian, ” pungkasnya.
Mandor Sadap TPG Sumbermulyo RPH Sumbermanggis, Supriyadi mengatakan setelah dilakukan proses pengujian getah maka akan diperoleh getah standar getah yang ukuran atau nilainya tetap yang dibuat oleh lembaga yang berwenang dan digunakan sebagai patokan uji visual.
“Kami sangat senang dengan kedatangan adik adik SMK Kehutanan Samarinda yang mau belajar tentang pergetahan, semoga bermanfaat dan dapat diterapkan didaerahnya masing masing, ” ujar mandor sadap yang akrab disapa Jack ini.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Sadapan LMDH Melati Putih, Fathor mengatakan bahwa dalam kegiatan sadapan pinus yang dilakukan oleh Penyadap sesuai dengan arahan dari petugas Perhutani yaitu Mandor Sadap, Mantri dan Sinder.
“Para Penyadap yang merupakan anggota LMDH sangat berterimakasih kepada Perhutani yang telah memberi lapangan pekerjaan dibidang sadapan, untuk mendapatkan tambahan kami juga diberikan kesempatan oleh Perhutani untuk menanam palawija dalam kawasan hutan dengan system tumpangsari, ” ujarnya.@Red.